Minggu, 22 Juni 2014

Perbedaan, Flowchart, dan Storyboard SISD dan SIMD



Nama             : RAHMITA NURFITRI HAPSARI
Kelas              : 4KA24
Tugas 1

Sumber :


Pengertian SISD dan SIMD
Single Intruction Single Data Stream (SISD) adalah satu CPU yang mengeksekusi instruksi satu persatu dan menjemput atau menyimpan data satu persatu. Pada komputer jenis ini semua instruksi dikerjakan terurut satu demi satu, tetapi juga dimungkinkan adanyaoverlapping dalam eksekusi setiap bagian instruksi (pipelining). Pada umumnya komputer SISD berupa komputer yang terdiri atas satu buah pemroses (single processor). Namun komputer SISD juga mungkin memiliki lebih dari satu unit fungsional (modul memori, unit pemroses, dan lain-lain), selama seluruh unit fungsional tersebut berada dalam kendali sebuah unit pengendali. Skema arsitektur global computer dapat dilihat pada gambar1.


Gambar 1. SISD
Single Instruction Multiple Data Stream (SIMD) adalah satu unit kontrol yang mengeksekusi aliran tunggal instruksi, tetapi lebih dari satu elemen pemroses. Pada komputer SIMD terdapat lebih dari satu elemen pemrosesan yang dikendalikan oleh sebuah unit pengendali yang sama. Seluruh elemen pemrosesan menerima dan menjalankan instruksi yang sama yang dikirimkan unit pengendali, namun melakukan operasi terhadap himpunan data yang berbeda yang berasal dari aliran data yang berbeda pula. Skema arsitektur global komputer SIMD dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. SISD

Perbedaan antara SISD dan SIMD

Table 1. perbedaan SISD dan SIMD
Single Intruction Single Data Stream (SISD)
Single Instruction Multiple Data Stream (SIMD)
Instruksi dikerjakan terurut satu demi satu
Instruksi dapat dikerjakan tanpa terurut
Terdiri dari satu pemrosesan
Terdiri lebih dari satu pemrosesan
Operasi terhadap satu elemen
Operasi terhadap berbagai elemen yang berbeda
Peningkatan kecepatan kurang karena instruksi dilakukan satu demi satu
Peningkatan kecepatan dengan jumlah hardware

Flowchart SISD dan SIMD
Sebagai perbandingan, pada gambar 3, untuk sistem SISD (a), X1, X2, X3, dan X4 merepresentasikan blok instruksi, setelah mengeksekusi X1, tergantung dari nilai X, X3 atau X2 dieksekusi kemudian X4. Pada sistem SIMD, beberapa aliran data ada yang memenuhi X=? dan ada yang tidak, maka beberapa elemen akan melakukan X3 dan yang lain akan melakukan X2 setelah itu semua elemen akan melakukan X4 .

Gambar 3. Flowchart SISD dan SIMD

Storyboard SISD dan SIMD
Pada gambar 4 memperlihatkan storyboardarsitektur SIMD computer.

 
Gambar 4. Storyboard SIMD

Pada gambar 5 memperlihatkan storyboardarsitektur SISD computer.

Gambar 5. Storyboard SISD

Sabtu, 21 Juni 2014

Tulisan 1 Bulan 4

Sumber :
sumber 1
sumber 2
sumber 3
sumber 4

  
Definisi Sistem Informasi
Suatu informasi sangat berperan penting dalam kehidupan kita sehari2, bahkan menjadi suatu kebutuhan yang tidak bisa dihilangkan adanya. Oleh karena itu banyak orang2 pintar yang coba mencari suatu data, mengumpulkan, memproses, dan menyajikan informasi yang mungkin akan banyak orang yang membutuhkannya. Contoh : siaran berita, acara2 TV, dll. Dan proses penyajiannyapun semakin maju seiring perkembangan jaman, dan sudah hampIr semua proses penyajiannya telah terkomputerisasi. Dan proses tersebut sebagai suatu Sistem Informasi. SI adalah suatu kumpulan komponen yang saling terkait dan terintegrasi dalam proses pengolahan suatu data baik mulai dari input-proses-output/informasi melalui proses komputerisasi. 

Definisi Teknologi
Teknologi adalah suatu benda atau objek yang diciptakkan oleh manusia yang bisa bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia. Teknologi yang diciptakkan oleh manusia pada mulanya hanya sebuah alat-alat sederhana namun besar akan manfaatnya. Dengan inovatif nya manusia membuat teknologi sangat cepat berkembang.

Definisi Biaya 
Sistem biaya merupakan alat pengukur performance suatu perusahaan, pengukuran performance ini dilakukan secara periodikal dan terus-menerus. Sistem biaya telah dipergunakan oleh berbagai perusahaan sebagai pengukur performa secara periodic (Cooper dan Kaplan, 1991 –1). Untuk menyusun suatu Cost System diperlukan pengetahuan yang mendalam mengenai (Adikusumah, 1982) :      
  1. Struktur organisasi dari perusahaan yang bersangkutan. 
  2. Proses Produksinya.
  3. Tipe informasi biaya yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
Dimana tiap Cost System harus dapat : 
  1. Mengkalkulasi harga pokok dari produk. 
  2. Digunakan sebagai alat untuk menilai persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi. 
  3. Memberikan bantuan dalam mengotrol dan memimpin perusahaan. 
  4. Mengukur efisiensi pemakaian tenaga kerja, baha baku dan mesin. 
  5. Membantu menghilangkan dan mengurangkan pemborosan biaya. 
  6. Memberikan perbandingan dengan perusahaan sejenis. 
  7. Membantu dalam menetapkan harga jual produk yang dihasilkan. 
  8. Memberikan data-data untuk analisis.

Jadi, teknologi system informasi adalah suatu system yang diciptakan untuk memenuhi informasi bagi kebutuhan manusia, yang biasanya digunakan pada kegiatan perkantoran. Dalam pembuatan teknologi system informasi dibutuhkan biaya khusus yang dikeluarkan untuk kebutuhan pembuatan system serta pemeliharaan system.


Studi Kasus

Latar Belakang
PT. IWAN CAHAYA SENTOSA adalah salah satu produsen sekaligus distributor utama pakan ikan hias NUIKMACTdi Indonesia, yang bertujuan memberikan kontribusi bagi perkembangan ikan hias di Indonesia pada khususnya dan di dunia pada umumnya. Dengan semakin meluasnya daerah pemasaran dan permintaan yang semakin bertambah, maka dibutuhkan Sistem Informasi yang dapat membantu/memperlancar proses penjualan mulai dari menerima order sampai menyiapkan faktur untuk pembeli/agen.

Estimasi Anggaran dan Analisis Keuangan
Untuk membangun Sistem Informasi berbasis komputer, pemilik PT. IWAN CAHAYA SENTOSA menganggarkan biaya sebesar Rp. 19,000,000,- (hanya untuk Sistem Informasi) yang pengerjaannya dilakukan oleh “Pengembang Software” sebagai “out-sourcing” (tenaga lepas)  sedangkan pembayaran personil dari Pengembang Software diserahkan sepenuhnya kepada Manajer Proyek. Sedangkan estimasi anggaran secara keseluruhan adalah Rp. 29,000,000,- dengan rincian sebagai berikut :





Estimasi Jadwal
Proyek pengembangan Sistem Informasi berbasis komputer yang direncanakan selama 4 bulan ditambah 2 bulan waktu pemeliharaan sistem. Jika pada saat proyek sedang berjalan terdapat perubahan/penambahan modul maka akan dimasukkan kedalam proyek baru (proposal baru) dan dikerjakan setelah proyek awal selesai dikerjakan dan diimplementasikan. Berikut Estimasi Jadwal secara garis besar :

  1. Persiapan Projek : 1 Minggu
  2. Analisa Data dan Proses : 2 Minggu 
  3. Peracangan (Data, Proses, Interface dll) : 2 Minggu 
  4. Mempresentasikan hasil rancangan (berikut perubahan) : 1 Minggu 
  5. Programming dan Testing : 8 Minggu 
  6. Implementasi : 2 Minggu 
  7. Pemeliharaan : 8 Minggu

Minggu, 15 Juni 2014

Penulisan 2 Bulan 4






Sumber :

 


Organisasi Memori 


Program-program dan data-data pada komputer maupun mikrokontroller disimpan pada memori. Memori yang diakses oleh mikrokontroller ini terdiri dari RAM dan ROM. Perbedaan antara RAM dan ROM ini adalah RAM hanya bisa ditulis dan dibaca, sedangkan ROM hanya bisa dibaca. RAM bersifat volatile (isinya hilang jika power/sumber tegangan dihilangkan), sedangkan ROM bersifat non-volatile (isinya tidak hilang jika power/sumber tegangan dihilangkan).

Semua divais 8051 mempunyai ruang alamat yang terpisah untuk memori program dan memori data, seperti yang ditunjukkan pada gambar1.1 dan gambar 1.2 Pemisahan secara logika dari memori program dan data, mengijinkan memori data untuk diakses dengan pengalamatan 8 bit, yang dengan cepat dapat disimpan dan dimanipulasi dengan CPU 8 bit. Selain itu, pengalamatan memori data 16 bit dapat juga dibangkitkan melalui register DPTR. Memori program ( ROM, EPROM dan FLASH ) hanya dapat dibaca, tidak ditulis. Memori program dapat mencapai sampai 64K byte. Pada 89S51, 4K byte memori program terdapat didalam chip. Untuk membaca memori program eksternal mikrokontroller mengirim sinyal PSEN (program store enable ).


Gambar 1.1 Diagram blok mikrokontroller 8051

Memori data ( RAM ) menempati ruang alamat yang terpisah dari memori program. Pada keluarga 8051, 128 byte terendah dari memori data, berada didalam chip. RAM eksternal (maksimal 64K byte). Dalam pengaksesan RAM Eksternal, mikrokontroller mingirimkan sinyal RD ( baca ) dan WR ( tulis ).


Gambar 1.2 Arsitektur Memori Mikrokontroller 8051

Program Memory
Gambar 1.2 menunjukkan suatu peta bagian bawah dari memori program. Setelah reset CPU mulai melakukan eksekusi dari lokasi 0000H. Sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar 1.3 setiap interupsi ditempatkan pada suatu lokasi tertentu pada memori program. Interupsi menyebabkan CPU untuk melompat ke lokasi dimana harus dilakukan suatu layanan tertentu.  Interupsi Eksternal 0, sebagi contoh, menempatai lokasi 0003H. Jika Interupsi Eksternal 0 akan digunakan, maka layanan rutin harus dimulai pada lokasi 0003H. Jika interupsi ini tidak digunakan, lokasi layanan ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan sebagai Memori Program.


Gambar 1.3 Peta Interupsi mikrokontroller 8051

Memory Data
Pada gambar 1.2 menunjukkan ruang memori data internal dan eksternal pada keluarga 8051. CPU membangkitkan sinyal RD dan WR yang diperlukan selama akses RAM eksternal. Memori data internal terpetakan seperti pada gambar 1.2. Ruang memori dibagi menjadi tiga blok, yang diacukan sebagai 128 byte lower, 128 byte upper dan ruang SFR. Alamat memori data internal selalu mempunyai lebar data satu byte. Pengalamatan langsung diatas 7Fh akan mengakses satu alamat memori, dan pengalamatan tak langsung diatas 7Fh akan mengakses satu alamat yang berbeda. Demikianlah pada gambar 1.4 menunjukkan 128 byte bagian atas dan ruang SFR menempati blok alamat yang sama, yaitu 80h sampai dengan FFh, yang sebenarnya mereka terpisah secara fisik 128 byte RAM bagian bawah dikelompokkan lagi menjadi beberapa blok, seperti yang ditunjukkan pada gambar 1.5 32 byte RAM paling bawah, dikelompokkan menjadi 4 bank yang masing-masing terdiri dari 8 register. Instruksi program untuk memanggil register-register ini dinamai sebagai R0 sampai dengan R7. Dua bit pada Program Status Word (PSW) dapat memilih register bank mana yang akan digunakan. Penggunaan register R0 sampai dengan R7 ini akan membuat pemrograman lebih efisien dan singkat, bila dibandingkan pengalamatan secara langsung.


Gambar 1.4 Memori data internal


Gambar 1.5 RAM internal 128 byte paling bawah

Semua pada lokasi RAM 128 byte paling bawah dapat diakses baik dengan menggunakan pengalamatan langsung dan tak langsung. 128 byte paling atas hanya dapat diakses dengan cara tak langsung, gambar 1.6.

Gambar 1.6 RAM internal 128 byte paling atas

Special Function Register
Sebuah peta memori yang disebut ruang special function register (SFR) ditunjukkan pada gambar berikut. Perhatikan bahwa tidak semua alamat-alamat tersebut ditempati, dan alamat-alamat yang tak ditempati tidak diperkenankan untuk diimplementasikan. Akses baca untuk alamat ini akan menghasilkan data random, dan akses tulis akan menghasilkan efek yang tak jelas.

  1. Accumulator. ACC adalah register akumulator. Mnemonik untuk instruksi spesifik akumulator ini secara sederhana dapat disingkat sebagai A.
  2. Register B. Register B digunakan pada saat opersi perkalian dan pembagian. Selain untuk keperluan tersebut diatas, register ini dapat digunakan untuk register bebas. 
  3. Program Status Word. Register PSW terdiri dari informasi status dari program yang secara detail ditunjukkan pada Tabel 1.1. 
  4. Stack Pointer.  Register Pointer stack mempunyai lebar data 8 bit. Register ini akan bertambah sebelum data disimpan selama eksekusi push dan call. Sementara stack dapat berada disembarang tempat RAM. Pointer stack diawali di alamat 07h setelah reset. Hal ini menyebabkan stack untuk memulai pada lokasi 08h. 
  5. Data Pointer. Pointer Data (DPTR) terdiri dari byte atas (DPH) dan byte bawah (DPL). Fungsi ini ditujukan untuk menyimpan data 16 bit. Dapat dimanipulasi sebagai register 16 bit atau dua 8 bit register yang berdiri sendiri.


Gambar 1.7 Peta SFR
Ports 0, 1, 2 dan 3
P0, P1, P2 dan P3 adalah SFR yang ditempati oleh Port 0, 1, 2 dan 3. Menulis suatu logika 1 terhadap sebuah bit dari sebuah port SFR ( P0, P1, P2 atau P3) menyebabkan pin output port yang bersesesuaian akan berada dalam kondisi logika high ‘1’. Dan sebaliknya

Buffer Data Serial
Buffer serial sesungguhnya merupakan dua buah register yang terpisah, buffer pemancar dan buffer penerima. Ketika data diisikan ke SBUF, maka akan menuju ke buffer pemancar dan ditahan untuk proses transmisi. Ketika data diambil dari SBUF, maka akan berasal dari buffer penerima.

Registers Timer
Pasangan register ( TH0, TL0) dan (TH1, TL1) adalah register pencacah 16 bit untuk Timer/ Counter 0 dan 1, masing-masing.

Register Control
Registers IP, IE, TMOD, TCON, SCON, dan PCON terdiri dari bit control dan status.

Program Status Word
PSW atau Program Status Word berisi bit-bit status yang berkaitan dengan kondisi atau keadaan CPU mikrokontroler pada saat tersebut. PSW berada dalam lokasi ruang SFR (dengan lokasi alamat D0h). Pada PSW ini kita dapat memantau beberapa status yang meliputi: carry bit, auxiliary carry (untuk operasi BCD), dua bit pemilih bank register, flag overflow, sebuah bit paritas dan dua flag status yang bisa didifinisikan sendiri. Bit carry dapat juga anda guakan pada keperluan operasi aritmatika, juga bisa digunakan sebagai universal akumulator untuk beberapa operasi boolean.

Table 1.1 Program Status Word
MSB

LSB
CY
AC
F0
RS1
RS0
OV
-
P








 

BIT
SYMBOL
FUNCTION
PSW.7
CY
Carry flag.
PSW.6
AC
Auxilliary Carry flag. (For BCD operations.)
PSW.5
F0
Flag 0. (Available to the user for general purposes.)
PSW.4
RS1
Register bank select control bit 1.
Set/cleared by software to determine working register bank. (See Note.)
PSW.3
RS0
Register bank select control bit 0.
Set/cleared by software todetermine working register bank. (See Note.)
PSW.2
OV
Overflow flag.
PSW.1
-
User-definable flag.
PSW.0
P
Parity flag.
Set/cleared by hardware each instruction cycle to indicate an odd/even number of “one” bits in the Accumulator, i.e., even parity.

Bit RS0 dan RS1 dapat digunakan untuk memilih satu dari empat bank register sebagaimana ditunjukkan pada tabel 19.2. Bit paritas dapat digunakan untuk mengetahuai jumlah logika '1' pada akumulator: P=1 bila pada akumulator mempunyai logika '1' yang jumlahnya ganjil, dan P=0 jika akumulator mempunyai logika '1' yang jumlahnya genap. Dua bit yang lain PSW1 dan PSW5 dapat digunakan untuk berbagai macam tujuan.

Tabel 1. 2 Alamat rekening bank
RS1
RS0
Bank
Address RAM
0
0
0
00 h - 07 h
0
1
1
08 h - 0F h
1
0
2
10 h - 17 h
1
1
3
18 h - 1F h