Contoh Sertifikasi Nasional dan Internasional dari Sertifikasi Software dan Database Development
Sumber :
http://rafikaajah.blogspot.com/2011/06/sertifikasi-software-dan-database.html
http://ridwanmardani.blogspot.com/2013/07/contoh-contoh-sertifikasi-nasional-dan.html
http://dimasamiluhur.blogspot.com/2014/04/sertifikasi-nasional-internasional.html
SERTIFIKASI NASIONAL
Ada dua jenis Sertifikat yang
diterbitkan oleh LSP Telematika, yaitu Certificate of Competence dan
Certificate of Attainment. Certificate of Competence yaitu
sertifikasi berdasarkan level kualifikasi dan jenjang jabatan sesuai dengan
yang ditetapkan oleh Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
Certificate of Competence (Sertifikat Kompetensi) merupakan bukti pengakuan
atas kompetensi seseorang setelah melakukan uji kompetensi dari suatu bidang
keahlian kerja. Certificate of Attainment yaitu
sertifkasi atas unit kompetensi yang jenjang jabatannya berdasarkan kebutuhan
pasar.
Kedua jenis sertifikat tersebut
diatas disusun berdasarkan SKKNI :
1. Sertifikasi untuk
Bahasa Pemrograman
Di bagian ini akan dibahas dua
sertifikasi TI dalam hal penguasaan kemampuan yang terkait dengan bahasa
pemrograman. Yang dipilih adalah sertikasi untuk bahasa pemrograman Java dan
sertifikasi untuk bahasa pemrograman yang menggunakan platform Microsoft .Net.
a. Java
Pengunaan bahasa Java dalam
pembuatan aplikasi terus menunjukkan peningkatan. Secara pasti bahasa
pemrograman Java mulai merebut pangsa pasar yang dulunya diisi oleh
bahasa-bahasa seperti COBOL, Cobol, Visual Basic, C, System/390 Assembler dan
SmallTalk. Tentunya hal ini diikuti dengan semakin tingginya kebutuhan akan
tenaga profesional yang menguasai bahasa pemrograman Java.
Sertifikasi Java dapat
dimanfaatkan oleh paling tidak empat segmen.
1. Pertama, mereka yang
ingin melakukan transisi karier dari posisi nonteknis ke pengembangan aplikasi
dan software. Yang dimaksud di sini adalah mereka yang memiliki pengalaman nol
dalam profesi TI tetapi tertarik untuk beralih profesi ke bidang TI yang
mungkin dinilai lebih menggiurkan.
2. Kedua, mereka yang
sudah bergerak dalam bidang TI dan berniat untuk melakukan perpindahan posisi
di perusahaan tempat mereka bekerja. Jika Anda sedang merancang sebuah rencana
untuk meningkatkan kredibilitas, tanggung jawab dan sukses di organisasi Anda
saat ini, sertifikasi layak menjadi komponen utama dari rencana tersebut,
utamanya jika Anda bekerja di perusahaan kecil atau menengah. Sementara jika
Anda memiliki keterampilan TI tetapi tidak memiliki pengalaman menggunakan
Java, sertifikasi Java dapat memberi Anda kesempatan untuk mencoba pekerjaan
yang menggunakan Java.
3. Ketiga, konsultan Java
yang ingin memvalidasi keterampilan mereka dan meningkatkan kredibilitas mereka
di mata klien.
4. Keempat adalah para
profesional TI yang sedang memikirkan untuk pindah perusahaan. Saat ini banyak
lowongan kerja yang menyebutkan sertifikasi Java sebagai suatu kualifikasi yang
dapat mejadi nilai tambah. Tentu saja adanya sertifikat dapat meningkatkan
kemungkinan untuk mendapatkan kesempatan bekerja di luar negeri dan dengan upah
yang lebih tinggi.
b. Microsoft.Net
Untuk para developer ada dua
jenis sertifikat yang ditawarkan oleh Microsoft sebagai pengakuan atas keahlian
dalam pengetahuan dan keterampilan Microsoft .Net : Microsoft Certification
Application Developer (MCAD) dan Microsoft Certified Solution Developer (MCSD).
Sertifikasi MCAD dibuat oleh
Microsoft sebagai respon terhadap kebutuhan industri akan sebuah sertifikasi
yang memungkinkan mereka untuk menunjukkan keterampilan yang dibutuhkan untuk
mengimplementasikan, memaintain, dan mendeploy aplikasi Web atau desktop
berbasis Windows dengan skala kecil sampai menengah. MCAD ditujukan untuk
mereka yang lingkup pekerjaannya meliputi pengembangan aplikasi, komponen, atau
layanan database dan jaringan berskala kecil sampai menengah pada platform
Windows.
Sertifikasi yang kedua adalah
Microsoft Certified System Developer (MCSD). Sertifikat MCSD merupakan salah
satu sertifikat TI dengan reputasi yang dikenal baik di kalangan industri.
Dengan mengantongi sertifikat MCSD, seseorang dianggap telah mampu
mendemonstrasikan kemampuan yang dibutuhkan untuk memimpin sebuah organisasi
dalam proses perancangan, implementasi, dan administrasi dari suatu solusi
bisnis dengan menggunakan produk Microsoft.
2. Sertifikasi untuk
Database
Setelah membahas sertifikasi
untuk bahasa pemrograman, pada bagian ini akan dibahas macam sertifikasi untuk
keterampilan dalam teknologi database yang banyak digunakan. Kami memilih
sertifikasi untuk Oracle dan Microsoft SQl Server.
a. Oracle
Sampai sekarang perusahaan
software kedua terbesar di dunia ini masih merupakan penikmat pangsa pasar
terbesar untuk software database. Ini membuat sertifikasi Oracle menjadi salah
satu sertifikasi yang paling populer dan banyak dicari. Laporan IDC Certified
Report 2002 menyebutkan bahwa sertifikasi Oracle adalah kualitas yang paling
dicari oleh pasar TI.
Dalam situsnya Oracle
menyebutkan bahwa 97 dari pemegang Oracle Certified Professional (OCP)
mengatakan bahwa mereka diuntungkan oleh sertifikasi tersebut, 89% merasa
kepercayaan diri terkait penguasaan keahlian Oracle meningkat, dan 96% mengaku
menganjurkan program sertifikasi Oracle kepada orang lain. Sementara bagi
perusahaan yang memiliki pegawai yang telah tersertifikasi, Oracle mengklaim
bahwa berdasarkan survai perusahaan-perusahaan tersebut melaporkan penurunan
waktu downtime sebesar 49%.
Untuk memenuhi kebutuhan
industri akan berbagai spesialisasi keahlian dalam menggunakan teknologi
Oracle, Oracle saat ini menawarkan tiga jenis sertifikasi Oracle. Setiap jalur
sertifikasi dirancang untuk menguji penguasaan pengetahuan dan keterampilan
dalam menggunakan teknologi Oracle untuk suatu bidang kerja tertentu seperti
developer, administrator, atau Web server administrator.
Salah satu yang membuat sertifikasi
Oracle menjadi salah satu sertifikat TI dengan reputasi yang tinggi adalah
tingkat kesulitan untuk mendapatkan sertifikasi tersebut. Untuk setiap ujian,
peserta baru dinyatakan lulus apabila skornya minimal 70 %. “Saya selalu
menanyakan kesiapan setiap calon peserta ujian sertifikasi. Ujian Oracle tidak
murah dan tidak mudah sehingga sayang sekali apabila harus tidak lulus,” ujar
Mardjuki (Education Director, Oracle UniversityIndonesia).
Di lain pihak hal tersebut
membuat pemegang sertifikat Oracle menjadi barang langka. Di Indonesia
misalnya, menurut Mardjuki baru ada sekitar 300 pemegang sertifikat jenjang
OCP, sementara untuk jenjang OCM jumlah mungkin hanya sebatas hitungan jari.
b. Microsoft
Microsoft menawarkan satu jenis
sertifikasi untuk penguasaan teknologi produk database andalannya, Microsoft
SQl Server. Microsoft Certified DBA adalah sertifikasi yang diberikan sebagai
pengakuan kemampuan merancang, mengimplementasi, dan melakukan administrasi
database Microsoft SQl Server.
3. Sertifikasi untuk
Office
Sebagai aplikasi desktop,
Microsoft Office mungkin menjadi aplikasi yang paling akrab dengan keseharaian
pekerjaan kita. Mulai dari membantu menulis surat sampai membuat
perencanaan proyek. Populernya aplikasi Microsoft Office dan kemudahan pemakaiannya
seringkali membuat banyak penggunanya tidak merasa perlu untuk mempelajarinya
secara serius. Padahal hal tersebut mungkin berakibat pada rendahnya utilitas
pemanfaatan berbagai feature yang sebenarnya disediakan oleh Microsoft Office,
dan tanpa disadari membuat kerja tidak seefisien seharusnya.
Sertifikasi Microsoft Office
Specialist (Office Specialist) adalah sertifikasi premium untuk aplikasi
desktop Microsoft. Sertifikasi ini merupakan sertifikasi dengan standar global
untuk validasi keahlian dalam menggunakan Microsoft Office dalam meningkatkan
produktivitas kerja.
4. Sertifikasi di Bidang
Jaringan
Sertifikasi yang paling populer
di bidang jaringan adalah sertifikasi Cisco. Memang bukan rahasia bahwa Cisco
merupakan pemegang pangsa pasar terbesar di bidang jaringan sampai saat ini.
Selain sertifikasi Cisco, sertifikasi di bidang jaringan yang juga cukup
populer adalah sertifikasi yang diberikan oleh CompTIA, Novell, dan Solaris.
5. Sertifikasi di Bidang
Computer Graphics dan Multimedia
Peluang karier di bidang
Computer Graphics dan Multimedia sangat luas, mulai dari designer, art
director, web designer, editor, multimedia artist, visualizer, visual effect
artist, dan banyak lagi. Tidak heran jika training di bidang animasi, desain
grafis, desain Web, digital video, dan digital imaging ini semakin diminati.
Apa yang bisa Anda lakukan jika
Anda ingin diakui sebagai ahlinya di bidang desktop publishing, animasi,
digital video, atau desain Web? Tentu saja Anda bisa menempuh berbagai training
dan jalur sertifikasi yang ditawarkan oleh vendor-vendor aplikasi yang bergelut
di bidang multimedia ini.Beberapa vendor yang mengeluarkan sertifikasi di
bidang ini adalah Adobe, Macromedia, Autodesk, dan Maya.
SERTIFIKASI NASIONAL dan
INTERNASIONAL
Berikut ini contoh sertifikasi
yang dikeluarkan beberapa vendor internasional yang diakui secara luas baik di
Indonesia maupun di luar negeri:
A. Sertifikasi
Internasional untuk bahasa pemograman Java yang dikeluarkan oleh Sun
Corporation, meliputi 3 kategori sertifikasi, yaitu:
- SCP (Sun Certified Programmer)
- SCD (Sun Certified Developer)
- SCA (Sun Certified Architect)
- SCWCD (Sun Certified Web Component Developer)
- SCBCD (Sun Certified Business Component Developer)
- SCDJWS (Sun Certified Developer for Java Web Service)
- SCMAD (Sun Certified Mobile Application Developer)
- MCP (Microsoft Certified Professional)
- MCTS (Microsoft Certified Technical Solution)
- MCSE (Microsoft Certified System Engineer)
- MCAD (Microsoft Certification Application Development)
- MCSD (Microsoft Certified Solution Developer)
- MCT (Microsoft Certified Trainer)
D. Sedangkan sertifikasi
internasional yang erat kaitannya dengan networking yang dikeluarkan oleh
Cisco. Dalam hal ini Cisco mengeluarkan nbeberapa sertifikasi internasional,
yaitu Associate Professional dan Expert, antara lain:
- CCNA (Cisco Certified Network Associate)
- CCNP (Cisco Certified Network Professional)
- CCIE (Cisco Certified Inrernetworking Expert)
Dan salah satu contoh
sertifikasi profesi yang akan saya angkat merupakam model vendor based atau
sertifikasi yang berasal dan dikeluarkan dari vendor.
Lembaga yang Melakukan Sertifikasi Dibidang IT dan Procedure serta Persyaratan untuk Mengambil Ujian Sertifikasi untuk Setiap Jenis Profesi
Sumber :
http://silvergrey23.blogspot.com/2012/05/lembaga-yang-melakukan-sertifikasi-di.html
http://netw0rksecurity.wordpress.com/category/sertifikasi/
Lembaga-lembaga yang melakukan sertifikasi :
1. Lembaga Sertifikasi Profesi Teknologi Informasi dan Telekomunikasi Indonesia (LSP TIK)
Didirikan pada tanggal 1 Mei 2007, dengan tujuan untuk memenuhi tersedianya pengakuan tenaga yang kompeten di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi.
Perkembangan teknologi informasi yang cepat dan dengan adanya kebutuhan tenaga kerja profesional maka dibutuhkan pengakuan kompetensi para tenaga profesional baik nasional ataupun internasional. Pengakuan tersebut bisa diperoleh jika telah dinyatakan kompeten dalam bidang informasi dan komunikasi oleh sebuah lembaga yang mendapatkan lisensi dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).
LSP TIK merupakan lembaga yang telah memiliki lisensi dari BNSP (Keputusan Badan Nasional Sertifikasi Profesi nomor 19/BNSP/VII/2007) untuk melakukan proses pembuktian bahwa seorang tenaga yang profesional benar-benar kompeten dalam bidang kompetensinya. Sehingga tenaga professional tersebut mendapatkan pengakuan Kompetensi profesi yang dimilikinya baik secara Nasional ataupun Internasional.
Pembuktian kompetensi yang dilakukan oleh LSP TIK berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang merupakan rumusan kemampuan profesi seseorang yang mencakup seluruh aspek yang diperlukan untuk menentukan kompetensi seseorang, misalnya pengetahuan, ketrampilan, keahlian, dan sikap. Seseorang yang sudah dinyatakan kompeten harus member laporan kepada LSP TIK minimal satu tahun satu kali, sehingga kompetensi pada profesionalismenya tetap tercatat dan diakui oleh LSP TIK maupun BNSP.
Untuk memenuhi tersedianya pengakuan tenaga yang kompeten di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi baik secara Nasional dan Internasional maka LSP TIK juga beracuan pada standar Internasional, dengan adanya dukungan Standar kompetensi Internasianal dari Microsoft, Adobe, dan Oracle.
Dengan usia yang masih hampir dua tahun LSP TIK sudah bisa menunjukkan kompetensinya sebagai Lembaga Sertifikasi Profesi yang bisa dipercaya oleh profesionalisme Teknologi Informasi dan Telekomunikasi baik dari Lembaga Pemerintahan, Lembaga Swasta ataupun perseorangan yang bergelut dan berprofesi di bidang Teknologi Informasi dan Telekomuniasi. LSP TIK sudah melakukan pembuktian kompetensi nasional seperti di beberapa lembaga pemerintahan (Solo, Jogja, Cirebon), BUMN (PT.INTI, PLN), perusahaan Swasta, bahkan para profesional di bidang Informasi dan Komunikasi yang secara pribadi sadar akan pentingnya kemampuan pengakuan Kompetensi profesi dari LSP TIK.
Dalam pembuktian kompetensi, LSP TIK membagi menjadi beberapa profesi yang secara umum adalah :
- Kompetensi profesi Programming
- Kompetensi profesi Networking
- Kompetensi profesi Aplikasi Perkantoran
- Kompetensi profesi Desain Grafis
- Kompetensi profesi Multimedia
2. VUE Authorized Test Centers
Lembaga ini merupakan salah satu penyelenggara training IT yang memiliki kemampuan secara mandiri untuk menyelenggarakan ujian sertifikasi internasional dari berbagai vendor IT terkemuka seperti Cisco, CompTIA, Novel, Sun, dsb.
Tidak semua lembaga training IT memiliki lisensi untuk mengadakan ujian sertifikasi internasional, bahkan banyak lembaga training IT yang bekerjasama dengan kami melaksanakan ujian sertifikasi internasional bagi peserta training yang mengikuti training mereka.
Lembaga ini ditunjuk sebagai VUE Authorized Test Center sejak Maret 2007 dan hingga kini telah melaksanakan ujian sebanyak 75 kali dengan beragam jenis ujian dari Cisco Certified dan Microsoft Certified. Jumlah workstation untuk peserta ujian adalah 4 (empat buah) dengan demikian dalam satu waktu bersamaan kita maksimal dapat melaksanakan ujian sertifikasi internasional bagi 4 orang. Dengan server khusus yang didedikasikan hanya untuk VUE Test Center software yang menjamin kelancaran proses ujian sertifikasi.
2.1 Program Ujian Sertifikasi Internasional Lainnya
VUE Authorized Test Centers juga memfasilitasi ujian sertifikasi internasional lainnya seperti : BPN, ADP, Agilent Technologies, Altiris, American College, Avaya Inc. Testing, BMC Software, Brocade Communications, BRPT, Business Objects, Check Point Software Technologies, CompTIA Testing, EXIN, IBM Testing, Isilon Systems, Linux Professional Institute Testing, Lotus Testing, MatrixOne McDATA, Microsoft Testing, MySQL, Novell Testing, PostgreSQL CE (SRA OSS), PRMIA, Radware, Siemens, Sun Microsystems – SAI Program, Tivoli Testing, VERITAS, VMware, Inc., Zend Technologies, Ltd.
Sejak bulan September 2007 terjadi pemisahaan ujian sertifikasi internasional, dimana secara khusus ujian Cisco Certified hanya dapat dilaksanakan oleh VUE Authorized Test Center sedangkan Microsoft Certified hanya dapat diujikan oleh Prometric Test Center. Saat ini kami juga telah ditunjuk oleh Prometric sebagai Prometric Test Center. Sehingga lebih banyak lagi jenis ujian sertifikasi internasional yang dapat kami selenggarakan.
Pembiayaan untuk mengambil ujian sertifikasi tertentu di bidang TI memang tidak mudah, mulai dari isi materi termasuk di dalamnya masalah bahasa, hingga yang paling utama adalah faktor biaya. Khusus permasalahan biaya ujian, bagi skala perusahaan, biaya yang harus dikeluarkan untuk karyawannya mungkin adalah hal yang standar saja, namun jika ukurannya adalah per individu, maka biaya mengikuti program ujian sertifikasi skala internasional ini memang terbilang cukup mahal. Padahal, jika peserta ujian gagal, ia tidak memperoleh apa pun selain berkas yang berisikan informasi materi dan nilai hasil ujian.
Prosedur dan Persyaratan untuk Mengambil Ujian Sertifikasi untuk Setiap Jenis Profesi
- Harus berdasarkan ujian dan cukup sulit dan memiliki beberapa tingkatan
- Pusat pelatihan harus disertifikasi sebelum dapat menawarkan suatu sertifikasi
- Sertifikasi tak boleh bergantung pada suatu perusahaan atau suatu institusi. Tetapi sertifikasi vendor sebaiknya juga diakui sebagai suatu komponen untuk memperoleh sertikasi profesi
- Sertikasi harus mendorong terbentuknya industri lokal.
- Sertifikasi harus memperkecil jurang antara universitas (education) dan industri. Harus dikembangkan pemetaan antara sertifikasi akademik dan sertifikasi profesi. Juga mengurangi jurang antara aktifitas riset dan industri.
- Sertifikasi harus mendorong orang untuk memahami pengetahuan dasar yang berhubungan dengan keahlian terapan pada profesi tersebut. Hal ini akan membantu orang untuk memperbaiki pengetahuannya, sebab mereka tidak ahnya belajar dari “keahlian tertentu” untuk suatu saat saja, tetapi mereka memiliki pengetahuan dasar untuk memehami teknologi baru.
- Sertifikasi tak boleh mengabaikan kemajemukan orang. Sebagai contoh bahasa, dan kebiasaan lokal. Sehingga untuk kompetensi dalam bidang komunikasi, kemampuan berbahasa lokal perlu dipertimbangkan juga.